Tok! PBB Akui Kemerdekaan Palestina Sebagai Sebuah Negara

foto: PBB memutuskan mengakui kemerdekaan palestina lewat deklarasi baru
(sumber: tirto.di)

Kilas Negara, New York - Dalam sebuah langkah bersejarah yang menandai kemajuan signifikan dalam penyelesaian konflik Timur Tengah, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah secara resmi mengesahkan Deklarasi New York yang mendukung pembentukan negara Palestina merdeka. Resolusi ini disetujui oleh 142 negara anggota PBB, menunjukkan dukungan luas dari komunitas internasional terhadap solusi dua negara (two-state solution) antara Israel dan Palestina.

Deklarasi New York, yang merupakan hasil dari konferensi multilateral yang diselenggarakan oleh Prancis dan Arab Saudi pada Juli 2025 di markas besar PBB di New York, menyerukan langkah-langkah konkret, terikat waktu, dan tidak dapat dibalik untuk mencapai penyelesaian damai atas pertanyaan Palestina.

Dokumen berisi tujuh halaman ini menekankan komitmen global untuk mengakhiri perang di Gaza, membebaskan semua sandera yang ditahan oleh kelompok Hamas, serta membentuk negara Palestina yang berdaulat, layak secara ekonomi, dan demokratis yang hidup berdampingan secara damai dengan Israel.


Suara-suara tepuk tangan bergema di ruang sidang Majelis Umum saat resolusi tersebut disahkan pada Jumat, 12 September 2025, dengan hasil voting 142 mendukung, 10 menolak, dan 12 abstain. Negara-negara yang menolak termasuk Israel, Amerika Serikat, Argentina, Hungaria, Mikronesia, Nauru, Palau, Papua Nugini, Paraguay, dan Tonga. Sementara itu, abstain datang dari beberapa negara Eropa dan lainnya yang masih mempertimbangkan posisi mereka.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dalam pidatonya menekankan bahwa "pertanyaan sentral untuk perdamaian Timur Tengah adalah implementasi solusi dua negara, di mana dua negara independen, berdaulat, dan demokratis Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan." 

Guterres juga mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel selatan, sekaligus mengecam pengepungan dan kelaparan yang dilakukan Israel di Gaza, yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan dahsyat dengan lebih dari 64.000 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama