![]() |
foto: Merdeka.com |
KilasNegara, Israel - Kota Beersheba di Israel selatan dikejutkan oleh serangan rudal balistik dari Iran yang menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai puluhan lainnya. Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel, menimbulkan keraguan akan keberlangsungan kesepakatan tersebut.
Rudal Iran menghantam sebuah gedung apartemen di Beersheba sekitar pukul 05:40 waktu setempat, menyebabkan kerusakan parah dan meruntuhkan sebagian bangunan. Menurut laporan awal dari Komando Depan Rumah Israel, keempat korban tewas sedang berada di ruang aman (safe room) saat rudal menghantam langsung bangunan tersebut. Salah satu korban diidentifikasi sebagai prajurit Israel yang sedang tidak bertugas, Eitan Zacks (18), bersama tiga warga sipil lainnya, termasuk Michal Zacks (50) dan Noa Boguslavsky.
![]() |
foto: SINDOnews.com |
Menurut pernyataan resmi dari militer Israel, Iran meluncurkan 20 rudal dalam beberapa gelombang serangan menjelang gencatan senjata yang dijadwalkan berlaku pada pukul 07:00 waktu setempat.
Salah satu rudal berhasil mengenai Beersheba, sementara rudal lainnya dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel. Israel juga melaporkan bahwa dua rudal tambahan ditembakkan ke wilayah utara negara itu sekitar pukul 10:30, tiga setengah jam setelah gencatan senjata dimulai, yang dianggap sebagai "pelanggaran berat" oleh pihak Israel.
Iran, melalui media resmi, membantah telah meluncurkan rudal setelah gencatan senjata berlaku. Namun, media Iran menyatakan bahwa serangan sebelumnya merupakan bagian dari "empat gelombang serangan terhadap wilayah pendudukan Israel" sebagai respons atas serangan Israel ke fasilitas nuklir dan militer Iran.